Skip to main content

Penelitian Kualitatif dan Perbedaannya dengan Penelitian Kuantitatif

Melaksanakan penelitian pendidikan tidak hanya fokus pada bagaimana menempuh langkah-langkah penelitian guna menyelesaikan proses penelitian, tetapi juga merancang dan menulis hasil penelitian berdasarkan kaidah salah satu diantara; penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dengan memahami secara mendalam masalah dan tujuan penelitian, akan membantu peneliti dalam menentukan apakah penelitiannya merupakan penelitian kuantitatif, kualitatif, atau bahkan keduanya (campuran).
Berbeda dengan penelitian kualitatif yang biasanya berkaitan dengan pengujian hubungan antar variabel, perbandingan antar kelompok/perlakuan, data numerik, dan analisis data secara statistik, penelitian kualitatif dilaksanakan untuk mengeksplorasi suatu masalah dan memahami secara mendalam suatu fenomena tertentu.

Dengan memahami perbedaan pokok antara penelitian kuantitatif dan kualitatif yang dikemukakan oleh Creswell (2012) berikut akan sangat membantu.
1.   Dalam penelitian kuantitatif, peneliti menentukan partisipan dan tempat penelitian melalui random sampling; sedangkan dalam penelitian kualitatif, peneliti menentukan partisipan dan tempat menggunakan purposeful sampling (memilih orang dan tempat dengan kriteria dan tujuan tertentu guna memperoleh partisipan yang dapat membantu memahami fenomena yang dikaji).
2.    Baik dalam penelitian kuantitatif maupun kualitatif, memerlukan izin untuk melaksanakan penelitian. Akan tetapi dalam penelitian kualitatif, dituntut untuk memiliki akses yang lebih intens di tempat penelitian karena benar-benar akan membaur dengan partisipan untuk mengobservasi, mewawancara, dan mengulik kisah mereka.
3.  Masing-masing dari penelitian kuantitatif dan kualitatif melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi dalam mengumpulkan data. Akan tetapi, dalam penelitian kuantitatif peneliti cenderung mengumpulkan data yang close-ended, tidak seperti data penelitian kualitatif yang open-ended karena dipengaruhi sudut pandang partisipan.
4.    Dalam penelitian kuantitatif, masih memungkinkan jika peneliti menggunakan instrumen dari orang lain. Sedangkan dalam penelitian kualitatif, peneliti akan lebih terbantu dalam mengorganisasi informasi yang akan dilaporkan apabila mendesain seluruh perangkat dan instrument yang akan digunakan secara mandiri.
5.    Menggali permasalahan yang sensitif dan etnis, bertemu partisipan secara intensif melalui tatap muka, kadangkala datang secara lansung di tempat tinggal atau tempat kerja partisipan, merupakan pengalaman-pengalaman yang akan dirasakan ketika melaksanakan penelitian kualitatif, tetapi tidak pada penelitian kuantitatif. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi peneliti.
Pada intinya, baik penelitian kuantitatif dan kualitatif dapat memberikan perolehan hasil yang tepat apabila dipilih dan dilaksanakan menurut prosedur yang benar. Peneliti perlu untuk memahami aturan, karakteristik, prinsip, dan langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian, dalam hal ini penelitian kualitatif. Yang saat ini banyak diketahui dan dikenal, terdapat lima pendekatan dalam penelitian kulitatif yang masing-masing akan dijelaskan secara lebih detail pada postingan-postingan berikutnya.

Daftar Pustaka
Creswell, John W. 2012. Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. 4th. Boston: Pearson Education, Inc.



Comments

Popular posts from this blog

[ Penelitian Kualitatif ] : Grounded Theory

Menurut Corbin dan Strauss (Creswell 2015) , “jika riset naratif berfokus pada cerita individual yang dituturkan oleh para partisipan, dan fenomenologi menekankan pengalaman yang sama pada sejumlah individu, tujuan dari studi grounded theory adalah untuk bergerak ke luar dari deskripsi dan untuk memunculkan atau menemukan teori”.  Secara ringkas, grounded-theory merupakan salah satu “metode kualitatif yang bertujuan menemukan teori baru” (Raco 2010) . Akan tetapi, dalam pengembangan teori didasarkan pada data empiris (data hasil penelitian terhadap para partisipan), tidak hanya teori secara deduktif logis (Muhadjir dalam Pastowo 2012). Kajian dengan pendekatan grounded theory bertujuan untuk memunculkan teori (lengkap dengan diagram dan hipotesis) tentang aksi, interaksi, atau proses dengan saling menghubungkan kategori informasi berdasarkan pada data yang dikumpulkan dari individu. Karakteristik Kajian dengan Pendekatan Grounded Theory Menurut beberapa peneliti (Prastowo 20

[ Penelitian Kualitatif ] : Penelitian Tindakan Kelas

Saat ini, perbaikan kualitas dan pengembangan praktik di bidang pendidikan menjadi fokus perhatian di berbagai negara, termasuk Indonesia. Kurikulum dan regulasi terus dikaji dan diperbaiki guna mewujudkan cita-cita/tujuan pendidikan secara evektif dan efisien. Banyak upaya yang telah dilakukan seperti mengimplementasikan kurikulum yang berusaha memenuhi tuntutan kemajuan di masa depan, meningkatkan profesionalisme guru, dan merancang pembelajaran dengan iklim yang kreatif dan inovatif. Salah satu upaya yang tidak ketinggalan untuk diimplementasikan adalah pemanfaatan hasil-hasil penelitian untuk pengampilan kebijakan pendidikan, serta yang lebih mikro adalah untuk perbaikan pembelajaran. Hal ini dikemukakan oleh Dantes (2012) , yang kemudian mengenalkan pendekatan RDD ( Research à Development à Dissemination ) yang biasa digunakan dalam penelitian untuk kepentingan pendidikan. Akan tetapi, selanjutnya Dantes memberikan penyadaran bahwa penelitian tidak begitu saja dapat secara l

[ Penelitian Kualitatif ] : Studi Kasus

Studi kasus merupakan salah satu metode penelitian kualitatif yang dikenalkan oleh John Creswell (Raco 2010) . Jelasnya, studi kasus merupakan suatu hasil eksplorasi dari sistem-sistem yang terkait ( bounded system ) atau kasus. Dengan demikian, penelitian dengan metode ini bermaksud hendak mendalami suatu kasus tertentu secara keseluruhan dengan melihat peristiwa-peristiwa yang terjadi agar dapat ditentukan kekhususannya. Kasus yang dipelajari dalam penelitian dengan pendekatan studi kasus dapat berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu, serta dibatasi waktu dan tempat (Rahmat 2009) . Untuk selanjutnya, penelitian inni diharapkan dapat membantu pribadi, masyarakat, komunitas, atau bahkan negara untuk memahami dan mengatasi masalah yang sedang dihadapi atau yang akan dihadapi. Studi kasus dapat berbentuk eksploratif, deskriptif, dan eksplanatori. Studi kasus eksploratif biasanya bertujuan untuk menentukan hipotesis dengan terlebih dahulu mencari tahu secara mendalam t